Jumat, 30 Desember 2016

Materi Tentang Wakaf Lengkap



A.  Definisi Wakaf
-  Secara bahasa wakaf berasal dari bahasa arab yang artinya menahan dan mencegah.
-  Secara syar’i wakaf adalah suatu ungkapan yang mengandung penahanan harta miliknya kepada orang lain atau lembaga dengan cara menyerahkan suatu benda yang kekal zatnya untuk diambil manfaatnya untuk masyarakat.
-  Menurut Jaih Mubarak, dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan :
            ¢ Wakaf merupakan perseorangan atau badan hukum.
            ¢ Pemisah tanah milik belum menunjukkan pemindahan kepemilikan tanah yang diwakafkan.
            ¢ Tanah wakaf digunakan untuk kepentingan umum sesuai ajaran Islam.
B.  Hukum dan Dalil Wakaf Serta Dasar Dalam Perpu
1.      Hukum wakaf adalah SUNNAH. Wakaf biasa disebut sebagai shadaqah jariyah.
2.      Dalil wakaf :
-  Q.S. Al-Imran/3:92
Artinya” Kamu tidak memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh,Allah
-  H.R. Bukhari dan Muslim
Dari Abu Hurairah bahwa rasulullah Saw. Bersabda,” apabila seseorang meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari 3 perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.”
-  H.R. Bukhari
Diriwayatklan dari Ibnu umar ra.,” sesungguhnya Umar Ibn al Khattab memiliki tanah yang ada kurma yang indah sekali. Umar berkata,” Ya Rasulullah saw. Saya ingin memanfaatkan hartaku yang sangat baik, apakah saya mau menshodaqohkannya ? rasulullah menjawab, “ Hendaklah shadaqahkanlah asalnya yang tidak boleh dijual, dihibahkan, dan diwariskan. Akan tetapi hendaklah nafkahkan buahnya.”
3.       Dasar Wakaf dalam Perpu
-  UU RI No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf tanggal 27 oktober 2004
-  Peraturan Menteri Agama No. 1 Tahun 1998 tentang Peraturan Pelaksanaan PP No. 28 Tahun 1997 tentang pewakafan tanah milik
-  Inpres No. 1 tahun 1991 tentang Kompilasi hukum Islam
-  Peraturan MenDagri No. 6 tahun 1977
-  UU No. 5 tahun 1960
4.     Rukun dan Syarat
Rukun wakaf ada 4 :
a.   Wakif, dengan syarat-syarat berikut :
-  Memiliki secara penuh harta tersebut.
-  Berakal
-  Balig
-  Mampu bertindak secara hukum.
b.   Mauquf, dengan syarat-syarat berikut :
-  Merupakan barang berharga
-  Barang diketahui kadarnya
-  Harta itu pasti dimiliki wakif
-  Harta itu berdiri sendiri, tidak melekat pada harta lain
c.   Mauquf alaih atau nazir, ada 2 macam :
-  Tertentu (muayyan)
-  Syarat : orang yang boleh memiliki harta.
-  Tidak tertentu (gairu muayyan)
-  Syarat : yang menerima wakaf dapat menjadikan untuk kebaikan.
d.   Ikrar wakaf, seperti
-  Ucapan mengandung kata-kata kekal
-  Ucpan dapat terealisasikan segera
-  Ucapan bersifat pasti
-  Ucapan tidak diikuti syarat yang membatalkan
C.  Harta Wakaf dan Pemanfaatannya
Harta benda wakaf adalah harta yang memiliki daya tahan lama dan manfaat jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi menurut syari’ah.
1.    Harta wakaf terdiri dari
 - Wakaf benda tidak bergerak
¢  Hak atas tanah sesuai perpu
¢  Bangunan atau bagiannya yang berdiri di atas tanah
¢  Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah
¢  Hak milik atas astuan rusun sesuai ketentuan perpu
v                       - Wakaf benda bergerak
¢       Wakaf uang dilakukan oleh lembaga keuangan syariah yang ditunjuk oleh mentri Agama
¢       Logam mulia
¢       Surat berharga
¢       Kendaraan
¢    HAKI
¢       Hak sewa
D.  Tata Cara Pewakafan Tanah Milik
E.   Syarat, Kewajiban dan Hak Nazir
1.   Nazir perseorangan :
a.   WNI
b.   Beragama Islam
c.   Dewasa
d.  Amanah
e.   Mampu secara jasmani dan rohani
f.    Tidak terhalang melakukan perbuatan hukum
2.   Nazir badan hukum
a.   Memenuhi pesyaratan nazir perseorangan
b.   Bergerak di bidang sosial, pendidikan, kemasyarakatan, atau keagamaan Islam
c.   Dibentuk sesuai Perpu di Indonesia
3.   Kewajiban nazir :
a.   Melakukan administrasi tanah wakaf
b.   Mengelola dan mengembangkan tanah wakaf sesuai tujuan dan fungsi
c.   Mengawasi dan melindungi harta wakaf
d.   Melaporkan pelaksanaan tugas kepada BWI
4.   Hak nazir
a.   Menerima imbalan hasil bersih <10%
b.   Menggunakan fasilitas dengan persetujuan Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten/Kota
F.   Prinsip-Prinsip Pengelolaan Wakaf
1.    Seluruh harta benda diterima sebagai sumbangan dari wakif sesuai status wakaf sesuai syariah.
2.    Dilakukan tanpa batas
3.    Wakif bebas memilih tujuan-tujuan sebagaimana diperkenankan oleh syariah
4.    Jumlah harta wakaf utuh, hanya keuntungannya saja yang diperbelanjakan
5.    Wakif boleh meminta seluruh keuntungan untuk tujuan-tujuan yang sudah ditentukan wakif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar